This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 Mei 2015

Arsitektur Dalam Penbangunan Menara Eiffel (Menara Tahan Angin)

Dinamai sesuai nama perancangnya, Gustave Eiffel , Menara Eiffel adalah bangunan tertinggi di Paris dan salah satu struktur terkenal di dunia. Lebih dari 200.000.000 orang telah mengunjungi menara ini sejak pembangunannya tahun 1889, termasuk 6.719.200 orang tahun 2006, menjadikannya monumen berbayar yang paling banyak dikunjungi di dunia. Termasuk antena setinggi 24 m (79 kaki), struktur ini memiliki tinggi 325 m (1.063 kaki) sejak 2000, yang sama dengan bangunan konvensional bertingkat 81.

Menara Eiffel Oktober 2007
Ketika menara selesai dibangun tahun 1889, struktur ini menjadi yang tertinggi di dunia — gelar yang dipertahankan hingga 1930 ketika Chrysler Building di New York City (319 m — 1.047 kaki) selesai. Menara ini sekarang yang tertingggi kelima di Perancis dan paling tinggi di Paris, dengan struktur tertinggi kedua Tour Montparnasse (210 m — 689 kaki), meskipun akan dikalahkan oleh Tour AXA (225.11 m — 738.36 kaki).

Menara Eiffel dari wilayah sekitarnya.
Struktur besi Menara Eiffel berbobot 7.300 ton sementara keseluruhan struktur termasuk komponen non-besi berbobot 10.000 ton. Tergantung temperatur, puncak menara dapat menjauhi matahari 18 cm (7 inci) karena pemuaian besi pada bagian yang menghadap matahari. Menara ini juga berayun 6–7 cm (2-3 inci) dalam suasana berangin. Sebagai demonstrasi terhadap ekonomisnya bangunan, bila 7300 ton struktur besi dicairkan, maka akan memenuhi 125 meter persegi dengan kedalaman 6 cm (2.36 inci), yang berarti kepadatan besi 7.8 ton per meter kubik. Menara ini memiliki massa yang kurang dari massa udara di dalam silinder dengan dimensi yang sama, setinggi 324 meter dan 88.3 jari-jarinya. Berat menara 10.100 ton bila dibandingkan dengan 10.265 ton udara.
Tingkat pertama dan kedua dapat diakses dengan tangga dan lift. Sebuah loket tiket di menara selatan menjual tiket ke anak tangga yang dimulai di tempat itu. Di platform pertama tangga menaik dari menara timur dan pertemuan tingkat ketika hanya dapat diakses dengan lift. Dari platform pertama atau kedua tangga dibuka bagi semua orang yang naik dan turun tergantung apabila mereka telah membeli tiket lift atau tiket tangga. Jumlah anak tangga 9 ke loket tiket di dasar, 328 ke tingkat pertama, 340 ke tingkat kedua dan 18 ke platform lift di tingkat kedua. Ketika keluar lift di tingkat ketiga terdapat 15 anak tangga naik menuju platform pengamatan atas. Jumlah anak tangga dituliskan secara bertahap di sisi tangga untuk memberikan tanda tangga naik. Kebanyakan tangga naik memberikan pemandangan langsung ke bawah atau sekitar menara meskipun beebrapa anak tangga pendek tertutup.
Perawatan menara terdiri dari pengadaan 50 hingga 60 ton cat setiap tujuh tahun untuk menjaganya dari karatan. Untuk menjaga penampilannya terhadap pengunjung di bawah, tiga warna berbeda digunakan pada menara ini, dengan warna gelap di bawah dan warna terang di atas. Warna cat diubah; menara ini dicat coklat-kelabu. Di tingkat pertama terdapat konsol interaktif yang memberitahukan warna pada pengecatan selanjutnya. Arsitek Menara Eiffel adalah Emile Nouguier, Maurice Koechlin dan Stephen Sauvestre.

Sejarah

Menara Eiffel dalam pembangunan bulan Juli 1888.


Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Barcelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu 1889. Menara ini diresmikan tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechlin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi, karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, hanya satu orang yang meninggal.

Pembangunan Menara Eiffel pada tahun 1889.

Menara ini mendapat berbagai kritik dari masyarakat ketika dibangun, menyebutnya mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat kritik dari komunitas seni di Paris. Salah satunya dimasukkan dalam penerbitan Kantor Penerbitan Pemerintah AS William Watson mengenai Pameran Universal Paris: Teknik Sipil, Pekerjaan Umum, dan Arsitektur 1892. "Dan selama dua puluh tahun kita melihat, membentang ke seluruh kota, masih dijalani oleh orang-orang jenius berabad-abad, kita melihat bentangan seperti bayangan hitam dari kolom hitam yang dibangun dari lempengan besi berpaku.”[10] Penandatangan surat ini meliputi Messonier, Gounod, Garnier, Gerome, Bougeureau, dan Dumas.

Pengarang novel Guy de Maupassant — yang membenci menara itu — makan siang di restoran Menara setiap hari. Ketika ditanyai mengapa, ia menjawab bahwa itu adalah satu-satunya tempat di Paris dimana kita tidak bisa melihat Menara. Hari ini, masih saja dianggap sebagai bagian seni bangunan mencolok.

Salah satu cliché film Hollywood menampilkan pemandangan dari jendela Paris yang selalu menampakkan menara. Kenyataannya, sejak pembatasan tinggi bangunan di Paris menjadi 7 tingkat, hanya beberapa bangunan tinggi yang memiliki pemandangan jelas terhadap menara.

Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya (bagian dari peraturan kontes asli untuk merancang menara yang mudah diruntuhkan) tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa. Militer menggunakannya untuk mengatur taksi Paris di garis depan selama Pertempuran Marne Pertama, dan menjadi monumen kemenangan pertempuran itu.
Melihat ke atas Menara Eiffel.

Bentuk menara
Ketika menara dibangun banyak orang dikejutkan dengan bentuknya yang menantang. Eiffel dikritik untuk desain ini dan dipaksa mencoba merancang sesuatu yang berseni, atau tak berseni dari sisi pandang, tanpa keinginan membangun. Eiffel dan insinyurnya, dikenal sebagai pembangun jembatan, mengerti kepentingan kekuatan angin dan tahu bahwa mereka akan membangun struktur tertinggi di dunia mereka harus mencocokannya dengan tiupan angin. Dalam wawancara yang dilaporkan surat kabar Le Temps, Eiffel mengatakan:
" Sekarang untuk apa saya memberikan alasan utama perancangannya? Menara ini tahan angin. Baiklah! Saya menyatakan bahwa lengkungan empat sisi luar menara, sebagaimana perhitungan matematika (...) akan memberikan pemandangan bagus terhadap kekuatan dan keindahan, dan memberikan kesan kepada siapapun yang melihatnya kecanggihan desain secara keseluruhan.
—diterjemahkan dari surat kabar Perancis Le Temps tanggal 14 Februari 1887
Bentuk menara sebelumnya telah dinyatakan dengan perhitungan matematika yang tahan angin. Beberapa teori perhitungan ini telah direncanakan bertahun-tahun, yang terbaru adalah persamaan berbeda integral nonlinear didasarkan pada pengimbangan tekanan angin dari sisi apapun pada menara dengan ketegangan antara elemen konstruksi pada waktu itu. Bentuknya eksponensial. Plot berbahaya pada lengkungan menara, menampilkan dua eksponen yang berbeda, bagian bawah memiliki pertahanan kuat melawan angin.

Pemasangan

Sejak awal abad ke-20, menara ini telah digunakan untuk transmisi radio. Hingga 1950-an, sebuah kumpulan kabel menara membentang dari pertemuannya hingga berakhir di Avenue de Suffren dan Champ de Mars. Mereka terhubung dengan transmitter gelombang panjang di bunker kecil; tahun 1909, sebuah pusat radio bawah tanah permanen dibangun dekat pilar selatan dan masih ada hingga sekarang.[butuh rujukan] Tanggal 20 November 1913, Paris Observatory, menggunakan Menara Eiffel sebagai antena, mengirim sinyal tanpa kabel dengan Pusat Observasi Angkatan Laut Amerika Serikat yang menggunakan antena di Arlington, Virginia. Obyek transmisi untuk mengukur perbedaan garis bujur antara Paris dan Washington, D.C.
Menara ini memiliki dua restoran: Altitude 95, di tingkat pertama (95 m, 311 kaki, di atas permukaan laut); dan Jules Verne, sebuah restoran gastronomis mahal di tingkat kedua, dengan lift khusus. Restoran ini memiliki bintang satu di Michelin Red Guide. Bulan Januari 2007, seorang koki dengan banyak bintang Michelin Alain Ducasse dibawa ke Menara untuk menjalankan Jules Verne.
Dek pengamatan teratas, dengan ketinggian 275 meter, merupakan wilayah tertinggi struktur arsitektur di Uni Eropa yang dibuka untuk umum.
Lift penumpang dari tingkat dasar ke tingkat pertama dioperasikan oleh kabel dan penarik yang dijalankan oleh piston besar berkekuatan air. Ketika menaiki lengkungan, kabin elevator naik sedikit, tapi dengan kejutan naik setiap beberapa detik, untuk menjaga tingkatnya sejajar. Pembangunan elevator diperlihatkan dan dibuka untuk umum dalam sebuah museum di satu dari empat pilar menara.

Cerita Cinta Di Balik Berdirinya Taj Mahal


Sebenarnya ia hanya sebuah monumen. Dibangun selama 22 tahun oleh Shah Jehan sebagai musoleum untuk mengenang istri tercintanya Mumtaz ul Zamani yang lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Sebuah arsitektur atas nama cinta yang menjadi satu bangunan terindah di dunia.
Seusai dengan maksudnya, bangunan itu pun disebut sebagai Taj Mahal. Letaknya di Agra, India kawasan Uttar Paradesh. Persis di tepian Sungai Yamuna. Pembangunannya melibatkan 20.000 pekerja, arsitek paling ahli, seniman ahli kerajinan tangan, sejumlah ahli kaligrafi, pemahat, ahli batu dari seantero India, Persia, dan Turki. Dibangun dengan presisi, emosi, seni arsitektur mengagumkan.
Bangunan itu berawal dari sebuah janji. Berpangkal dari tahun 1631, saat Mumtaz Mahal terbaring sekarat di sisi suaminya Shah Jehan, setelah melahirkan anak ke-14 bagi sang raja. Perempuan itu menagih empat janji dari sang raja. Pertama memohon dibangunya sebuah Taj, kedua memintanya tidak kawin lagi, ketiga menuntut perlakuan baik suaminya pada anak-anak mereka, dan terakhir memintanya untuk mengunjungi makamnya secara teratur. Tak lama kemudian Mumtaz mahal pun meninggal.

Shah Jehan sangat terpukul dengan kematian istrinya, namun ia segera mewujudkan janji bagi sang istri tercinta. Maka ia memerintahkan pembangunan sebuah Taj pada 1631. Selama 2 tahun Shah Jehan mengurung diri dan berkabung. Lantas pada 1633, ia akhirnya menekankan pembangunan sebuah makam bagi istrinya di dalam bangunan yang sedang dikerjakan itu.
Lambang Cinta
Mengapa disebut lambang cinta? Mari kita mundur ke tahun yang lebih awal. Shah Jehan, awalnya bernama Khurrum Shihab-ud-din Muhammad, merupakan pangeran dari Dinasti Mughal. Ia lahir dari 1592 di Lahore, dan menjadi putra ketiga yang paling disayang kaisar Jahangir. Ia diplot sang kaisar untuk menggantikannya kelak, dan ia pun dididik secara khusus termasuk dalam bidang budaya, pengetahuan, dan seni beladiri serta kemiliteran.
Di usia 16 tahun ia mengejutkan ayahnya dengan desain markasnya di dalam benteng Kabul dan mendesain ulang benteng Agra, setelah diberi wewenang oleh sang ayah untuk memimpin sejumlah pasukan. Ia kemudian menikah dengan Akbarabadi Mahal menyusul istri kedua Kandahari Mahal. Tetapi cinta sejati justru berkembang saat ia jatuh hati pada gadis belia 14 tahun Arjumand Banu Begum, cucu bangsawan Persia.
Ia terpaksa menunggu selama lima tahun sebelum diizinkan menikahi gadis menawan itu pada 1612. Dan seusai pesta pernikahan yang megah itu, istri ketiganya itu diberi julukan Mumtaz Mahal Begum. Mumtaz Mahal justru menjadi istri yang paling disayang dan dimanjakannya. Begitupun sang istri ini selalu menemaninya dalam setiap penugasan ke luar daerah. Setia menemani di dalam istana, maupun di tenda-tenda dalam perjalanan sang pangeran. Cinta kedua anak manusia ini memang sangat romantis, intim, dan harmonis.
Dalam misi tempur dari sang ayah, pada 1617, Khurram berkat dampingan Mumtaz, berhasil menaklukkan Lodi di Decan, serta mengamankan wilayah perbatasan selatan kerjaan dinasti Mughal. Untuk itu ia dianugerahi gelar “Shah Jehan Bahadur” oleh sang ayah. Gelar yang memastikannya akan menduduki tahta dinasti kelima Mughal.
Sejak Shah Jehan masih menjadi pangeran dan panglima perang, Mumtaz Mahal memang selalu mendampinginya dalam keadaan senang maupun susah, suka dan duka. Kisah cinta mereka tersiar di kalangan prajurit dan rakyat. Sampai akhirnya ketika menggantikan posisi ayahnya sebagai raja, Mumtaz Mahal selalu setia pada Shah Jehan.
Semua kisah cinta itu tak terlupakan oleh Shah Jehan sampai akhir hayatnya. Ketika ang istri meninggal, ia pun merasa amat terpukul. Namun semua kenangan akan cinta sejatinya dituangkan dalam pembangunan Taj Mahal. Selama 22 tahun (sejak 1631) sampai 1653, keseluruhan Taj Mahal rampung dibangun.
Bangunan setinggi hampir 60 meter itu dibuat dengan basis batu marmer dan beberapa bagiannya diberi ukiran, hiasan, dan lapisan emas, perak, dan berlian. Semua mata takjub dan berdecak kagum. Melihat Taj Mahal, semua orang yakin bahwa tak ada bangunan lain yang mampu menandingi keindahannya. Benar-benar wujud cinta yang paling dalam. Hingga ajalnya di tahun 1666, Shah Jehan pun dimakamkan di samping makam istrinya di dalam Taj Mahal. Menjadi lambang cinta sejati, hingga hari ini…
Taj Mahal dalam Mitos
Taj Mahal memang mengandung nuansa berbeda. Banyak kontroversi yang melambung dari sana. Mungkin karena aura dan keindahan bangunan tersebut memang mampu memengaruhi emosi pengunjungnya.
Jean-Baptiste Travernier mungkin menjadi “turis” Eropa pertama yang mengunjungi Taj Mahal. Dari kunjungannya tahun 1665, ia menuliskan bahwa kemungkinan Shah Jehan berencana membangun Taj Mahal dengan marmer hitam. Namun Shah Jehan mungkin sudah digantikan anaknya Aurungzeb sebelum Taj Mahal dibangun. Sehingga akhirnyadibuat dengan marmer putih.
Sisa-sisa marmer hitam masih terlihat di seberang sungai di Moonlight Garden, Mahtab Bagh, yang tampaknya mendukung versi legenda ini. Namun hasil penelitian dan penggalian di sana pada 1990 menemukan bahwa marmer itu adalah marmer putih yang berubah warna menjadi hitam. Teori tersebut juga sudah diuji coba pada 2006 di lokasi tersebut dan membuktikan bahwa marmer yang digunakan adalah memang marmer putih dan bukan hitam.
Masih banyak lagi mitos dan kontroversi soal Taj Mahal. Termasuk keraguan apakah Taj Mahal memang dibangun khusus untuk mengenang kisah cinta Shah Jehan bagi sitrinya Mumtaz Mahal, atau lebih daripada itu yaitu merupakan refleksi cinta yang lebih murni dalam konsep spiritual ilahi. Atau sekadar propaganda dinasti Mughal untuk menunjukkan kajayaan mereka semata? Belum ada yang bisa memastikan.
Bangunan yang mengusung konsep simetris itu merupakan satu pertanyaan lain. Lalu penataan kolam dan refleksi langsung Taj Mahal di atas air menjadi bahan perdebatan lainnya.
Seribu satu pertanyaan masih mengantung di seputar Taj Mahal…
Keindahan Mengagumkan yang Misterius
Taj Mahal mewakili arsitektur mewah yang terbaik dari dinasti Mughal. Aslinya mencerminkan perpaduan budaya dan sejarah kekasiran Islam Mughal yang pernah menguasai India. Walau bentuknya mirip tampilan fisik bangunan masjid, namun sesungguhnya ia merupakan sebuah makam penghormatan.
Taj Mahal Mudah dikenali dari ciri kubah putih marmer, tatanan kompleksnya dan areal taman di lahan seluas 22,44 hektar. Termasuk aea makam tambahan, infrastruktur pengairan, kota kecil Taj Ganji dan taman bulan purnama di utara sungai.
Dalam catatan sejarah Taj mahal masih diliputi kabut misteri. Masih tidak diketahui secara pasti latar belakang berdirinya kompleks Taj Mahal, walau diyakini sebagai persembahan cinta Shah Jehan terhadap istrinya Mumtaz Mahal.
Begitu juga dengan arsitek utama yang merancang bangunan tersebut. Ada yang menduganya adalah arsitek India, Persia, bahkan Italia. Yang pasti bahwa pembangunannya melibatkan kolaborasi sejumlah seniman, ahli, dan perajin dari berbagai daerah.
Namun sejumlah penelitian merujuk bahwa sang arsitek utama yang misterius itu kemungkinan besar adalah seorang Italia. Seseorang yang bernama Geronimo Veroneo. Dugaan muncul berdasarkan pernyataan Father Manrique, seorang Augustinian Friar, yang berkunjung ke Agra pada 1640 dalam upaya menjemput Father Antony yang akan dibebaskan dinasti Mughal dari penjara.
Namun kesaksian ini justru sangat ditentang oleh banyak orang yang meragukan ada seniman besar Italia di abad ke 17 yang berada di India. Namun sejumlah makam Kristen Padres Santos di Agra memang menjadi satu bukti bahwa orang Eropa sudah berada di Agra saat pembangunan Taj Mahal dan masa sesudahnya.
Satu kemewahan lain dari Taj Mahal adalah pengguaan materialnya yang didatangkan dari seluruh India dan Asia. Dindingnya dibentuk dengan potongan batu marmer dan batu pasir dalam teknik konstruksi pengunci besi. Seribuan gajah digunakan sebagai pengangkut material itu.
Untuk memenuhi kebutuhan batu pasirnya, didatangkan dari tambang di dekat Fatehour Sikri, lalu marmer putihnya dari Raja Jai Singh di Makrana, Rajasthan. Permata jasper berasal dari Punjab, permata jade dan kristal dari Tiongkok. Permata pirus dari Tibet, batu lapis Lazuli dari Afghanistan, batu safir dari Srilanka dan carnelian dari Arabia. Setidaknya ada 28 jenis batu permata yang digunakan sebagai penghias Taj Mahal.
Semua informasi detail mengenai pembangunan Taj Mahal memang masih terselubung. Entah mengapa bangunan yang belakangan ini tetap menjadi satu dari tuiuh keajaiban dunia modern (yang baru) itu, masih menyimpan rahasia besar. Namun nilai seni, sejarah, budaya dan filosofinya yang memang sarat akan tafsir, tetap menjadi satu warisan perdaban manusia. Sejak 1983, Taj Mahal sudah menjadi salah satu Situs Warisan Dunia yang ditetapkan UNESCO.

Selasa, 26 Mei 2015

Napoleon Bonaparte Dan Arah Kiblat Di Paris (99 Cahaya Di Langit Eropa)

Napoleon Bonaparte

siapa yang tak kenal? La petit generale alias jenderal cebol yang kemudian jadi kaisar pertama Perancis yang berhasil menguasai hampir seluruh Eropa daratan (kecuali Rusia). Napoleon juga menjadi salah satu ironi terbesar Revolusi Perancis. Semula revolusi yang diawali dengan penyerbuan penjara Bastille itu semula bertujuan meruntuhkan kekuasaan absolut maharaja Louis XVI dan permaisurinya yang superboros : Marie Antoinette. Namun belakangan revolusi justru dipungkasi dengan pelantikan Napoleon Bonaparte sebagai kaisar dengan kekuasaan mutlak (absolut).

Napoleon amat dikenal dengan ambisinya menguasai seluruh daratan Eropa, ambisi yang membawa Perancis pada peperangan terus menerus khususnya melawan Inggris dan kekaisaran Rusia. Setelah mampu menyapu daratan Eropa dalam sekejap, serbuannya ke Rusia berantakan akibat oleh cuaca buruk dan berjangkitnya wabah penyakit, peristiwa yang dipicu oleh letusan katastrofik Gunung Tambora 1815 di Indonesia. Sempat digulingkan dari tampuk kekaisaran dan diasingkan ke pulau Elba, belakangan Napoleon berhasil meloloskan diri dan meraih kekuasaannya kembali, sebelum kemudian pertempuran besar di Waterloo menghentikan langkahnya dan menjadikannya tawanan perang hingga akhir hayatnya.

Axe Historique, Jalan Kemenangan Menghadap Kiblat

Jalan kemenangan ini sengaja dibangun untuk merayakan kemenangan pahlawan besar Prancis,Napoleon Bonaparte Sang Penakluk Eropa. Axe Historique ini adalah garis imaginer yang membelah kota Prancis. Banyak bangunan penting terdapat di garis ini. Mulai dari museum Louvre, gerbang Arc du Triomphe du Carrousel, monumen Obelisk, Champ Elysees, Arc du Triomphe de l'Etoile, hingga L Defens. Jalan ini memang lurus, sekilas orang tidak tahu kemanakah jalan ini menghadap, apakah ke timur atau ke barat. Tatapi faktanya bangunan Arc du Triomphe dibangun setinggi 20 meter, diatasnya terdapat patung kereta kuda Yunani Kuno yang ditarik empat ekor kuda dan diapit dua perempuan bersayap bersepuh emas, semuanya menghadap ke arah timur, arah kiblat di eropa. Dan jika Axe Historique ini ditarik garis lurus ke arah timur, jalan ini memang menuju Mekkah, kiblat umat Islam.





Champ Elysees di waktu malam dengan monumen Arc de Triomphe menjulang di latar belakang.
Salah satu monumen peninggalan Napoleon adalah Champ Elysees, jalan raya sepanjang +/- 2 km yang menjadi poros utama kota Paris. Di sinilah bangunan-bangunan bersejarah kota Paris berdiri, seperti Place de la Concorde, monumen Obelisk Luxor, patung Napoleon dan monumen Arc de Triomphe yang menjadi simbol kemenangan Napoleon. Sehingga Champ Elysees dikenal juga sebagai poros historis Paris.


Amat mengesankan, jalan lurus yang menjadi poros utama kota Paris ini ternyata tidak membentang dalam arah mataangin utama (utara-selatan atau barat-timur) yang umumnya menjadi patokan arah poros tradisional, meskipun kota Paris dinyatakan sebagai kota tempat melintasnya Garis Bujur Utama atau Meridian Utama atau Garis Mawar (sebelum keputusan konferensi meridian 1884 yang menetapkan garis itu melintasi Greenwich di dekat London, Inggris). Champ Elysees ternyata membentang ke arah tenggara. Jika dicek dengan Google Earth, poros utama Paris ini membentang menuju azimuth 115 (catatan : dalam sistem azimuth, maka utara = 0, timur = 90, selatan = 180 dan barat = 270). Tak ada penjelasan mengapa Champ Elysees mengarah ke azimuth ini.

Kelurusan Champ Elysees diperbandingkan dengan arah kiblat kota Paris. Koordinat yang diperlihatkan adalah titik dekat monumen Arc de Triomphe. Barulah setelah dicek dengan Qibla Locator, misteri arah Champ Elysees sedikit terkuak. Champ Elysees ternyata hampir sejajar dengan arah kiblat untuk kota Paris dan hanya berselisih 5 derajat. Arah kiblat Paris berada pada azimuth 119 dengan jarak pisah ke Ka’bah sejauh 4.500 km. Kesesuaian ini cukup mengagumkan, mengingat cukup banyak masjid kuno di seantero Eropa yang arahnya tidak berimpit dengan arah kiblat. Problem ini pun juga muncul di Indonesia, dimana antara 3 hingga 4 dari 5 masjid di Indonesia tidak sesuai dengan arah kiblat setempat.

Mengapa Champ Elysees mengarah ke kiblat? Konon, ini merupakan bagian dari Napoleon Bonaparte terhadap peradaban Islam. Sejak Napoleon masih jadi perwira Perancis di Mesir, ia amat terkesan dengan Islam dan seluk-beluknya meski secara tradisional Perancis adalah musuh bebuyutan seluruh imperium Islam sejak era Perang Salib. Pengangkatannya menjadi kaisar Perancis memungkinkannya mengimplementasikan kekagumannya dalam berbagai aspek, mulai dari penyusunan Code Napoleon hingga tata kota Paris, termasuk pembangunan Champ Elysees.